Tukang Becak Dihantam Truk – Jakarta Utara kembali menjadi saksi bisu insiden maut yang menewaskan seorang tukang becak. Peristiwa memilukan ini terjadi pada pagi hari yang seharusnya menjadi awal aktivitas biasa. Namun, nasib berkata lain bagi seorang pria paruh baya yang hanya mencari nafkah dengan mengayuh becak di bawah terik matahari dan derasnya hujan.
Lokasi kejadian berada slot bonus new member di Jalan Laksamana Yos Sudarso, tepat di depan salah satu halte bus yang ramai oleh warga. Saat itu, korban yang belum di ketahui identitas lengkapnya, di duga tengah melintas lambat di sisi jalan ketika sebuah truk tronton melaju dengan kecepatan tinggi dari arah belakang.
Baca Berita Lainnya Juga Hanya Di midwayplywood.com
Kronologi Lengkap Kejadian Tukang Becak Dihantam Truk di Jakut
Tanpa ampun dan tanpa sempat mengerem, truk itu menghantam becak dari belakang. Tubuh korban terpental ke aspal dan terlindas ban bagian belakang truk. Suasana langsung berubah mencekam. Jeritan saksi mata membelah udara, sementara tubuh korban tergeletak dengan kondisi mengenaskan.
Luka Paha Menganga, Darah Mengalir Deras
Pemandangan di lokasi kejadian tidak untuk mereka yang berhati lemah. Korban mengalami luka terbuka menganga slot depo di bagian paha kiri. Otot, tulang, hingga serpihan daging terlihat jelas dari sobekan tersebut. Menurut seorang warga bernama Saminah, yang melihat langsung detik-detik setelah kejadian, darah mengalir deras hingga membasahi aspal sejauh dua meter.
“Astaghfirullah, saya lihat pahanya kayak robek, sudah gak karuan. Darah di mana-mana,” kata Saminah dengan wajah pucat, masih gemetar ketika menceritakan ulang.
Tim medis yang datang beberapa menit setelah kejadian langsung berusaha memberikan pertolongan pertama, namun korban sudah kehilangan banyak darah. Saat ambulans tiba dan membawanya ke rumah sakit terdekat, denyut nadinya sudah sangat lemah. Tak lama berselang, pihak rumah sakit menyatakan korban meninggal dunia akibat pendarahan hebat dan trauma tumpul pada bagian bawah tubuh.
Truk Melaju Ugal-ugalan, Sopir Diduga Lalai
Menurut laporan awal dari pihak kepolisian, truk tronton tersebut melaju dalam kecepatan tinggi, tidak sesuai dengan kondisi lalu lintas saat itu yang cukup padat. Sopir truk, yang kini di amankan untuk di periksa lebih lanjut, mengaku tak melihat becak di depannya karena “terhalang pandangan”.
Namun keterangan ini di bantah oleh sejumlah saksi mata. Salah satunya adalah Andi, pengemudi ojek online yang berada hanya beberapa meter di belakang kejadian. “Itu becak udah kelihatan jelas dari jauh, dan truk tuh kayak gak ngerem sama sekali. Ngebut, asal tabrak!” ujar Andi dengan nada kesal.
Pihak kepolisian dari Polres Jakarta Utara mengatakan tengah melakukan olah TKP dan telah mengamankan kendaraan serta sopir untuk di mintai pertanggungjawaban. Dugaan awal mengarah pada kelalaian sopir yang mengemudi melebihi batas kecepatan dan tidak menjaga jarak aman.
Jeritan Keluarga dan Kesedihan Warga Sekitar
Di tengah suasana duka, istri korban yang datang ke rumah sakit langsung histeris saat mengetahui suaminya sudah tak bernyawa. “Bapak cuma cari makan, kenapa jadi begini?!” teriaknya sambil memeluk jenazah suaminya yang di balut kain putih.
Warga sekitar pun merasa kehilangan. Tukang becak tersebut dikenal ramah dan sering membantu tetangga. Banyak yang tidak kuasa menahan air mata ketika jenazah dibawa pulang ke rumah duka di kawasan Tanjung Priok.
“Dia orang baik. Kalau ada ibu-ibu bawa belanjaan banyak, dia suka bantu angkut. Gak minta bayaran lebih,” ucap Pak Warto, tetangga korban, sambil menyeka air mata.
Becak Masih Jadi Tulang Punggung, Tapi Jalanan Tak Ramah
Peristiwa ini kembali menyoroti kerasnya nasib para tukang becak di tengah modernisasi kota. Di Jakarta, di mana kendaraan besar berlalu-lalang dengan kecepatan tinggi, para pengayuh becak masih berjuang mencari makan di tengah risiko kematian yang mengintai setiap waktu.
Mereka tak punya pelindung apapun kecuali tubuh dan sepedanya. Jalanan yang tak ramah, tidak adanya jalur khusus, dan minimnya perhatian pemerintah membuat mereka rentan jadi korban berikutnya.
Jika sebuah nyawa harus melayang hanya karena sebuah kendaraan besar tak mampu mengendalikan lajunya, maka siapa lagi yang akan jadi korban berikutnya?