Siapa Pegawai di Balik Perusahaan yang Menahan Ijazah?

Siapa Pegawai di Balik Perusahaan – Di balik meja kerja ber-AC dan ruangan berlabel “Human Resource Department”, ada praktik gelap yang masih di pelihara perusahaan-perusahaan tertentu di Indonesia: penahanan ijazah karyawan. Ini bukan sekadar pelanggaran etika, tapi kejahatan terselubung yang membelenggu masa depan seseorang demi keuntungan korporasi. Dan sudah saatnya kita tunjuk langsung siapa saja aktor di balik praktik biadab ini.

Penahanan ijazah sering di balut dengan dalih “jaminan kerja” atau “komitmen kontrak”. Tapi mari kita bicara jujur: ini adalah bentuk tekanan yang memanfaatkan kebutuhan orang akan pekerjaan untuk mengekang hak asasi mereka. Tidak sedikit korban yang harus menelan pil pahit, terjebak di perusahaan dengan gaji rendah, jam kerja tidak manusiawi, dan perlakuan semena-mena—karena mereka takut kehilangan satu-satunya bukti kelulusan: ijazah mereka bonus new member.

Departemen HR: Otak di Balik Jeratan Ijazah

Mari kita sorot lampu terang ke arah HR (Human Resource). HR bukan hanya tukang rekrut—mereka adalah pihak yang mengatur seluruh proses administratif, termasuk menyusun surat perjanjian kerja yang penuh jebakan. Di alah yang menyodorkan kertas bertanda tangan dengan kalimat kecil berbunyi “ijazah akan di tahan selama masa kontrak”. Mereka tahu benar ini ilegal. Tapi tetap saja, mereka menjalankannya. Mengapa? Karena mereka adalah pelaksana kebijakan perusahaan yang korup—dan diamnya mereka adalah bentuk persetujuan terhadap praktik tersebut.

Manajer dan Direksi: Pencipta Sistem Eksploitasi

Tidak berhenti di HR. Kita harus naik ke atas—ke para manajer, direktur, bahkan pemilik perusahaan yang membiarkan praktik ini hidup. Mereka menciptakan sistem yang tidak hanya membiarkan, tapi mengandalkan penahanan ijazah sebagai alat kontrol. Mereka sadar betul bahwa dengan menahan dokumen penting itu, mereka punya kendali atas hidup seseorang. Ini bukan sekadar kejam, ini adalah kolonialisme gaya baru—berkedok “profesionalisme” https://www.sakanajapanese.com/.

Sudah Saatnya Kita Bicara: Siapa Mereka?

Tanya pada dirimu: perusahaan tempatmu bekerja, apakah menahan ijazahmu? Jika ya, siapa nama HR-nya? Siapa manajermu? Siapa pemiliknya? Jangan diam. Ungkapkan. Tunjuk. Karena jika kita terus membiarkan praktik ini terjadi tanpa menyebut pelaku di baliknya, kita ikut melanggengkan budaya kerja yang tidak manusiawi.

Baca juga: https://midwayplywood.com/

Kita hidup di zaman di mana transparansi seharusnya jadi nilai utama. Tapi tanpa keberanian untuk bicara, menulis, dan membongkar siapa yang melakukan ini, sistem ini akan terus bertahan. Jadi, satu pertanyaan terakhir: siapa pegawai perusahaan penahan ijazah yang harus kita sebut namanya hari ini?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *